Monday, April 25, 2005

Busuk...

Aku merasa busuk
dalam keterdiamanku
ketika hatiku bertanya
kenapa aku disakiti

Sejauh aku merangkai kata
yang terjalin hanya benci
kurasa ini sebuah rasa tak terkirakan
membuat hatiku busuk

tapi sebusuk-busuknya aku
aku merasa lebih harum dari dirimu
serigala berbau busuk

ingin kubenamkan kepalamu
dalam raungan jeram tak bertepi
dalam alunan gelombang air dahsyat
meninggalkanmu dalam serpihan tubuh tak berbentuk

ingin kudorong dirimu
jatuh ke dalam jurang terdalam di bumi
tanpa bisa naik lagi ke sini
jauh jauhlah bangkaimu
dari hidupku dan keluargaku

ingin kubenturkan tengkorakmu dan semua isinya
ke dinding terkeras yang pernah kubuat
dinding hatiku yang tak tergoyahkan
karena aku mencinta dan menyayang
orang-orang yang ingin kulindungi
dari kekejaman cakar dan rengkuhanmu

ingin kulihat semua isi tengkorakmu berserakan dalam tangis air matamu meminta ampun kepadaku
ingin kutertawa terbahak melihat dirimu tak berdaya dan berjanji tak kan lagi
ingin kutendang sisa-sisa tubuhmu dalam raunganmu yang tak pernah berhenti

tapi bila kulakukan itu semua
aku akan menjadi sebusuk dirimu

biarlah tulisan ini saja
menjadi saksi kekejaman hatiku yang tak pernah terungkap
andai aku tahu kemana harus kukirim
tulisanku padamu
dalam cacianku
dalam makianku

busuk
busuk kita bersama
tapi lebih busuk lagi dirimu
yang sudah melakukan
yang sudah menyakiti

sedangkanku
baru berandai

Tuhan
ini cuma intermezo
ditengah lara yang panjang.

maafkan aku Tuhan....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home