Monday, April 25, 2005

Prince and Me

Sudah nonton film di atas?

Ceritanya adalah tentang Cinderella, masa kini. Impian setiap gadis remaja, kukira.
Cinderella ini -Julia Stiles, nama perannya lupa, adalah seorang mahasiswi yang sangat serius, konsentrasi pada kuliahnya, bekerja paruh waktu di sebuah cafe di kampusnya, serta memiliki teman-teman yang baik. This girl, decide not to have any serious boy friend instead to her study. But, then come the Prince, pangeran betulan dari Denmark, yang pengen ke Amerika untk 'sekolah', but sebenar-benarnya hanya untuk cari cewek yang mau mengikuti keinginannya. This Prince, (yang diperankan oleh somebody not famous) didampingi oleh seorang pengawal pribadi, diperankan oleh -catet- Ben Stiller. Rame abis.

Singkat cerita, mereka berkenalan, bertemen, yang tadinya gak wawuh (tau 'wawuh' gak? itu lo, gak akur) jadi jatuh cinta. Biasa to, tadinya benci terus jadi cinta abis.
Siapa yang pernah mengalami seperti itu angkat tangaaaaaaaannn... heheh, come on pals, akui saja. hehehe..
Then, penyamaran sang pangeran terungkap, gadis sakit hati dibohongi, pangeran pulang ke kampung halaman diminta gantiin babenya yang udah sakit-sakitan, dan soon this prince would be a king. Si gadis terus menyesal membenci sang pangeran, lalu gak pikir2 lagi langsung ke Denmark naik pesawat nyusul sang pangeran.
Padahal sepucuk surat penerimaan kuliah kedokteran di universitas ternama sudah didapat, gemeletak di kamarnya. Ra didelok, ra didemek, langsung tuku tiket.
kertas melayang jatuh.... swiiiiiggggg,

Scene pindah di Denmark. lagi pawai, pangeran naek kuda. Rakyat Denmark ngenalin sang cewek yang wajahnya dah masuk tabloid di halaman puuaaling depan,langsung panggil pangeran.Pangeran balik kanan,jemput sang putri naek kuda.... duuuuu, sapa sing dulu ngimpi beginiii...?
Well, biasa, keluarga tak setuju, tapi melihat si cantik bisa mengubah sang pangeran jadi anak baik dan dewasa, of course the mother would be agree -musuh utama calon menantu wedok kuwi kan maratua wadon.. bener?- wakakakakakak...
Malam sebelum penobatan, tiba-tiba sang gadis melihat globe, dan teringatlah dia akan mimpinya untuk jadi dokter keliling dunia, ke Kenya, Vietnam, dll dll dll.
Bisa ditebak : "ora sido aku dadi bojomu!" Mulih deh dia.

Next Scene: wisuda si gadis, dan seperti yang bisa ditebak juga, pangeran tiba2 muncul menawarkan kembali cinta sejatinya, "Aku bersedia menunggumu hingga kau bosen jadi dokter. Be my queen." Gadis terharu, peluk-peluk, French kiss, film abis.

Resensi buat filmnya (dalam bahasa awam of course) :
Scene2-nya keren abis, terutama yang di Denmark. Ambil anglenya ok banget, memanjakan penonton. Plot ceritanya mudah ditebak. Tapi buat tontonan ringan menyegarkan gak mikir and santai boleh juga. Perubahan watak si pangeran dari anak borju manja ke anak yang bertanggung jawab too fast, kayak drama remaja di TVRI jaman dulu. Julia Stiles cukup ok untuk jadi sang putri, tapi mungkin kalo Selma Blair lebih keren. Lebih satire maksude. terus yang agak mengganggu, anak seserius tokoh Julia itu dalam film, begitu ngototnya kuliah, mak gedubrak ninggal semuanya demi sang pangeran. rasanya kekuatan hatinya untuk serius jadi dokter rada dipertanyakan. Untuk ada globe. :p
meskipun filmnya bagus, ringan, kenapa ya ada rasa jengkel melihat akhir filmnya? Money, kekuasaan, menggilas distance, cita-cita, atas nama cinta.
Betul?

What we got from this movie :
perempuan, punya cita-cita. Ada keseriusan,dan kerja kerja yang dilakukan untuk meraih cita-cita itu. Lalu perempuan ketemu cinta. Buyar semua cita-cita, yang dilakukan ketika seseorang (baca : perempuan) jatuh cinta adalah mengejar cintanya lalu mengubah cita-citanya menjadi hidup bahagia happily ever after.
Tanpa mendiskreditkan suku, terutama di Jawa ini terjadi. Di mana perempuan dicekoki sejak kecil bahwa tempatmu nduk, di dapur. Cukupkan nduk, hidupmu dari penghasilan suamimu. Bahagiakan suamimu, nduk.
Agak modern sedikit, ayo kuliah. Perempuan juga tidak boleh kalah dengan laki-laki, semua harus kuliah. Then they got married. bagaimanapun kuliah adalah perjalanan satire menemukan prince of life. Either wrong or right choice, biasanya nggelubek seputar that college terjadinya kisah cinta, getting stronger, and kawin. Sesudah wisuda. Abis itu? Gubrak.
Nduk,
tempatnya perempuan adalah disebelah suaminya.

cinderella kita yang satu ini (refer to above movie) adalah seorang dokter. Setelah itu dia akan menjadi ratu. Means = istri.
Jadi, hakekatnya, perempuan itu nantinya adalah memiliki tujuan mulia menjadi istri. Menomorsatukan keluarga diatas segalanya, jangan lupa itu.
Tapi bukan berarti meninggalkan semua impiannya untuk menjadi somebody.

Temans,
bila dikau sekarang sudah berkeluarga, remember that beyond your existence of becoming family member, man or wife, we are still somebody.
Kalo kau masih punya cita-cita (terutama buat yang perempuan...:P ), cukupkan waktumu jadi seorang istri (dan ibu), lalu buka your pandora box.
makes those evils inside alive....!!! hehehe.. maksudnya, hidupkan kembali cita-citamu.
vice versa,
bila kau sudah kelelahan menjadi somebody, the secretary, the manager, the instructor, the something, turn aside, look that your family is waiting.
Life is about commas, and it is labirynth indeed.

So,
in what episode now you are?
ready to change to another one?
they are waiting.

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

I like your blog. Obviousely it's telling me to read all your posting.

Aku gak ngerti kenapa enak aja bacanya. Many ekspresion in many langguage. Gila!! pinter banget.

Kalau boleh komen, punya nggak tulisan yang not 2 personalise.

salam

September 7, 2006 at 11:15:00 AM GMT+7  
Blogger Valentina said...

Bahagianya aku baca tulisan ini walau mgkn udah lama yaa hehee

April 2, 2018 at 9:59:00 PM GMT+7  

Post a Comment

<< Home